Tentang Kami

Sekilas Tentang PCMI

Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) adalah sebuah organisasi independen yang didirikan oleh beberapa alumni pertukaran pemuda antar negara di Indonesia di tahun 1977. Di tingkat nasional, PCMI dikordinasi oleh sebuah panitia pusat yang berkedudukan di Jakarta. Sementara di tingkat provinsi, kegiatan PCMI dilaksanakan oleh pengurus daerah masing-masing. Alumni program pertukaran pemuda memiliki berbagai pengalaman berharga yang mereka peroleh selama mengikuti program. Paparan di tingkat internasional juga merupakan salah satu kelebihan yang didapat dari keikutsertaan pada program ini. Pada gilirannya, segala pengalaman dan pengetahuan yang telah didapat tersebut akan disebarluaskan lebih lanjut kepada masyarakat sebagai salah satu tujuan inti dari sebuah program pertukaran. Jadi, tidak hanya peserta program yang mendapatkan benefit, namun juga masyarakat luas sebagai pemangku kepentingan utama dalam hal ini ikut merasakan benefit tersebut.


Apa Itu PPAN?


Pertukaran Pemuda Antar Negara atau yang kerap disebut PPAN merupakan salah satu program Pemerintah dalam mengembangkan generasi muda Indonesia untuk memperluas pengetahuan dan wawasan, sekaligus mempersiapkannya menghadapi tantangan global di masa mendatang. Program ini dilaksanakan pemerintah melalui Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga dengan mengirimkan duta muda terbaik Indonesia di berbagai program pertukaran.
Skema pendanaan berbagai program pertukaran tersebut ditangani oleh Pemerintah Indonesia bersama dengan pemerintah negara-negara sahabat dan juga organisasi lain yang menjadi mitra program yang bersangkutan.
Di tingkat provinsi DKI Jakarta, pengelolaan administrasi program pertukaran tersebut secara resmi ditangani oleh Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta (Disorda) bekerja sama dengan mitra utamanya Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) sebagai organisasi perhimpunan alumni program pertukaran.


Jenis Program
1.  Ship for South East Asian Youth Program (SSEAYP)

Program Kapal Pemuda Asia Tenggara atau yang lebih dikenal sebagai Ship for South-East Asia Youth Program (SSEAYP) merupakan program pertukaran pemuda yang pertama kali dirintis oleh negara-negara anggota ASEAN dengan Jepang di tahun 1974. Seiring berkembangnya keanggotaan ASEAN, maka di tahun 1997 keseluruhan negara anggota ASEAN telah bergabung di program ini. Program ini dikelola oleh negara-negara peserta program dan Jepang sebagai sponsor utama.

Di Indonesia, program ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga. Secara umum, program ini bertujuan untuk memperkuat jejaring (network) dan pemahaman antarbudaya yang saling menguntungkan (mutual understanding) di antara pemuda Asia Tenggara dan Jepang. Di samping itu, SSEAYP itu sendiri juga dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi pemuda serta memajukan kerjasama internasional melalui pelaksanaan berbagai kegiatan selama program.
Secara umum, kegiatan SSEAYP dibagi menjadi kegiatan di atas kapal (kegiatan selama kapal berlayar, dikenal dengan sebutan “On Board Activities”. Tahun 1974-2008 kapal yang digunakan adalah M.S. Nippon Maru, sejak tahun 2009 menggunakan kapal M.S. Fuji Maru) dan kegiatan di darat (saat kapal berlabuh, dikenal dengan sebutan “Country Program”. Negara tujuan kapal berlabuh berubah setiap tahunnya. Biasanya terdiri dari Jepang dan 5 negara ASEAN).
Kegiatan diatas kapal antara lain:• Diskusi:peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok sesuai tema diskusi yang paling diminiati. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta mampu menambah pengetahuan dengan saling berbagi informasi bersama peserta dari negara-negara lain.
2. Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP).

Program Pertukaran Indonesia Kanada (PPIK) merupakan program pertukaran pemuda yang dikordinasikan oleh Pemerintah Indonesiamelalui Kementrian Negara Pemuda dan Olahragadengan organisasi mitra Canada World Youth(CWY).
Program berlangsung selama kurang lebih 6 (enam) bulan, dengan skema 3 (tiga) bulan pelaksanaan program di Kanada dan sisanya di kawasan rural Indonesia. Peserta program akan tinggal bersama sebuah keluarga angkat (host family) dan juga akan dipasangkan dengan seorang peserta program dari Kanada (disebut sebagai counterpart) yang akan menjadi mitra dalam seluruh rangkaian kegiatan selama program berlangsung. Pelaksanaan program akan diawasi dan dipimpin oleh Project Supervisor (PS) yang ditugaskan dari kedua negara.
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama program tersusun dalam sebuah rencana kerja (work plan) yang telah disepakati oleh kedua belah pihak (Indonesia dan Kanada). Secara umum, kegiatan selama program terdiri atas pekerjaan sosial (social works), pemberdayaan masyarakat setempat, pengembangan potensi diri peserta sebagai generasi muda, serta berbagai bentuk kegiatan lainnya yang memberikan pengalaman langsung (on-hand experience) pada pemahaman antarbudaya (cross-cultural understanding).
Salah satu dari dua komponen kegiatan utama dalam program ini adalah Work Placement. Melalui kegiatan ini peserta akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara intensif akan aspek profesionalisme di dunia kerja. Dalam kegiatan ini peserta diawasi dan dibimbing oleh pejabat yang telah ditunjuk pada organisasi yang bersangkutan. Umumnya kegiatan ini dilaksanakan pada berbagai organisasi nirlaba yang turut berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat setempat.
Kegiatan utama lainnnya adalah Educational Activity Day (EAD) atau kerap kali dikenal dengan sebutanVillage Day. Kegiatan utama ini berlangsung seharian (merupakan sebuah hari tertentu di setiap pekannya) di mana serangkaian aktivitas yang memacu kreativitas dan logika akan diselenggarakan oleh dan untuk peserta program.
3. Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP)
Program Pertukaran Indonesia Australia (PPIA) merupakan program pertukaran yang dioperasikan di bawah kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Australia yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1981. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada generasi muda dari kedua negara untuk dapat mengapresiasikan budaya, pembangunan dan cara hidup atas kedua bangsa tersebut.

Program ini didanai dan dikelola oleh Australia-Indonesia Institue (AII) di bawah Departemen Luar Negri dan Perdagangan Australia (Department of Foreign Affairs dan Trade). Di samping itu, program ini juga didukung oleh Cultural Office dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Pelaksanaan program di Australia dikordinasikan oleh TCN The Communication Network, sebuah organisasi konsultansi yang berfokus khusus pada proyek kerjasama bilateral. Dari pihak Pemerintah Indonesia, program ini dikelola oleh Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.

Lokasi pelaksanaan program akan berganti bergiliran pada berbagai negara bagian dan teritori di Australia serta berbagai provinsi di Indonesia. Peserta dari Indonesia akan ditempatkan di kota-kota yang telah ditentukan (umumnya di kota besar dan kota yang lebih kecil) untuk melakukan serangkaian kegiatan homestay bersama keluarga angkat, kerja magang di berbagai institusi, sekaligus interaksi kebudayaan dan sosial dengan masyarakat setempat. Fase ini disebut juga sebagai fase Australia.
Pada fase pelaksanaan program di Indonesia, peserta dari Australia akan bergabung dan berpasangan dengan perserta dari Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan pada fase Indonesia juga memiliki struktur serupa dengan kegiatan program selama di Australia.
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama program tersusun dalam sebuah rencana kerja (work plan) yang telah disepakati oleh kedua belah pihak (Indonesia dan Kanada). Secara umum, kegiatan selama program terdiri atas pekerjaan sosial (social works), pemberdayaan masyarakat setempat, pengembangan potensi diri peserta sebagai generasi muda, serta berbagai bentuk kegiatan lainnya yang memberikan pengalaman langsung (on-hand experience) pada pemahaman antarbudaya (cross-cultural understanding).
Salah satu dari dua komponen kegiatan utama dalam program ini adalah Work Placement. Melalui kegiatan ini peserta akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara intensif akan aspek profesionalisme di dunia kerja. Dalam kegiatan ini peserta diawasi dan dibimbing oleh pejabat yang telah ditunjuk pada organisasi yang bersangkutan. Umumnya kegiatan ini dilaksanakan pada berbagai organisasi nirlaba yang turut berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat setempat.
Kegiatan utama lainnnya adalah Educational Activity Day (EAD) atau kerap kali dikenal dengan sebutanVillage Day. Kegiatan utama ini berlangsung seharian (merupakan sebuah hari tertentu di setiap pekannya) di mana serangkaian aktivitas yang memacu kreativitas dan logika akan diselenggarakan oleh dan untuk peserta program.

4. Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP).
Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Malaysia (PPIM) atau juga sering disebut sebagai Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) merupakan salah satu implementasi dari Memorandum of Understanding antara pemerintah Indonesia dan Kementrian Belia dan Sukan Malaysia. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk saling belajar pengalaman dari kedua negara khususnya dan dunia internasional umumnya.
Bentuk program ini adalah kegiatan bersama pemuda Indonesia dan Malaysia di Indonesia dan di Malaysia secara bergantian setiap tahunnya. Pada tahun 2007, sesuai dengan kesepakatan yang sudah ada, Indonesia mengirimkan pemuda-pemudi pilihannya ke Malaysia. Program yang dilaksanakan antara lain Courtesy Call, Institutional Visits, Training of Trainers (TOT) dan Homestay. IMYEP berlangsung sekitar bulan Juli.
5. Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP)

Indonesia – Korea Youth Exchange Program (IKYEP) atau Pertukaran Pemuda Indonesia – Korea (PPIKor) adalah program pertukaran pemuda yang difasilitasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan Ministry of Gender Equality and Family Republic of Korea (Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea).

Memorandum of Understanding (MoU) di antara dua kementerian ditandatangani pada tahun 2009. Di mana pada tahun 2010, diselenggarakan untuk pertama kalinya pertukaran pemuda di antara kedua negara.
Di Indonesia, kegiatan pertukaran pemuda ini dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia. Sedangkan di Korea, kegiatan pertukaran pemuda ini dilaksanakan oleh Korea Youth Exchange Center.
Pada November 2010, Indonesia mengirimkan 10 duta muda Indonesia. Perwakilan Indonesia ini terdiri dari lima orang pemuda dan lima orang pemudi yang berasal dari delapan provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Jawa Barat, Provinsi Riau, Provinsi Lampung, Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Bali.
Kegiatan PPIKor ini berlangsung dalam dua fase. Pertama adalah fase Korea. Kedua adalah fase Indonesia. Masing-masing fase berdurasi sepuluh hari. adapun yang menjadi kegiatan utamanya ialah, Courtesy Call, Kunjungan dan diskusi ke tempat-tempat kegiatan kepemudaan baik di Indonesia maupun di Korea, Homestay, dan Cultural Performance.
IKYEP berlangsung sekitar bulan November.